Minggu, 23 November 2008

Warnowaskito

Pemahat dan Penyungging wayang golek, wayang klitik, wayang kulit dan topeng. Lahir di Yogyakarta, tahun 1892. Riwayat Pendidikan belajar memahat dan menyungging belajar sendiri, tanpa guru. Belajar mendalang dan menari belajar dari turun-temurun. Riwayat pekerjaan sejak muda belajar sebagai pemahat dan penyungging topeng dan wayang golek/kulit.

Riwayat kekaryaan di bidang seni dimulai dari kegemaran menari topeng pada masa remaja, kemudian mencoba membuat topeng-topeng sendiri dengan cara mencontoh bentuk topeng-topeng yang sudah ada, dengan bahan-bahan dan alat yang sederhana (kertas, karton) kemudian semakin sempurna dan menggunakan bahan dari kayu, ke­mudian mulai mencipta sendiri bentuk topeng dengan bermacam-macam wanda (topeng klasik untuk tokoh-tokoh dalam cerita Panji). Kemu­dian membuat wayang golek (mula-mula wayang golek Menak, kemudian wayang golek Purwo), juga membuat wayang klitik, golek Loro Blonyo, dll.

Hasil karya seni, pada tahun 1920 terciptalah topengnya yang pertama. Kemudian banyak pesanan dari para penggemar dan kolektor dalam maupun luar negeri, antara lain: Menjadi koleksi Museum Sonobudoyo Yogya­karta: wayang klitik dua buah, topeng Kartala sebuah, topeng Pentul sebuah, golek 40 (empat puluh) buah. Beberapa buah karyanya ada di museum Jakarta. Beberapa topeng dan wayang golek menjadi koleksi Sri Sultan Hamengku Buwono IX di Kraton Yogyakarta. Yang menjadi koleksi orang asing di luar negeri tak terhitung banyaknya. Terakhir tinggal di Krantil, Pendowoharjo, Sewon. Bantul, Yogyakarta. Menjadi Penerima Penghargaan Seni Pemda DIY Tahun 1981.

Tedjawarna, Mas Lurah.

Tokoh Seni Karawitan, lahir di Yogyakarta, 15 Februari 1927. Riwayat Pendidikan SD Gading Klas V, Yogyakarta dan Kursus Kendang, Yogyakarta. Riwayat Pekerjaan sejak tahun 1942 - 1971 Abdi Dalem Kraton Yogyakarta sebagai wiyogo dan penabuh gamelan Sekaten. Antara tahun 1938-1971 bekerja di Mavro/RRI Yogyakarta.

Keahlian di bidang seni kendang, bonang, gender, dan rebab. Menjadi penabuh gamelan Sekaten Yogyakarta, pemain Ketoprak, dan Kroncong. Riwayat kekaryaan di bidang seni antara lain pemain Kroncong sebagai violist, tahun 1943 mendirikan Ketoprak lesung, karawitan yang dikuasainya dan untuk mengajar: Kendang, Gender, Rebab, Bonang, dan Gambang. Pendiri Organisasi Karawitan Krusuk Laras dan Murbo Laras pada tahun 1941.

Pengabdian kepada masyarakat dan Negara Pada tahun 1957 pernah melawat mengikuti missi kesenian Indonesia ke Moskow, Hongaria, Mesir, Polandia dan India. Perlawatan dalam negeri: Jakarta, Semarang, Purwokerto, Surakarta, Surabaya, Kutoarjo, Madiun, Bandung, Wonosobo, Magelang, dan Purworejo. Terakhir beralamat di Rotowijayan No. 4, Yogyakarta dan meninggal dunia tahun 1971. Menjadi Penerima Penghargaan Seni Pemda DIY Tahun 1981.